15 November 2024

Inflasi Gabungan Dua Kota di Provinsi Lampung Bulan Juni 2023 Terus Terkendali

FacebookTwitterWhatsAppTelegram

banyuwulu.com –  Lampung – Indeks Harga Konsumen (IHK) gabungan dua kota di Provinsi Lampung pada bulan Juni 2023 tercatat mengalami inflasi sebesar 0,16% (mtm), lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode Mei 2023 yang mengalami deflasi sebesar 0,07% (mtm), dan lebih rendah dari rata-rata inflasi bulan Juni pada 3 (tiga) tahun terakhir yang tercatat inflasi 0,51% (mtm). Tingkat inflasi IHK tersebut lebih tinggi dari inflasi nasional sebesar 0,14% (mtm) dan inflasi gabungan 24 kota di wilayah Sumatera sebesar 0,27%(mtm). Secara tahunan, inflasi gabungan dua kota di Provinsi Lampung bulan Juni 2023 tercatat sebesar 3,24% (yoy), lebih rendah jika dibandingkan dengan inflasi Nasional sebesar 3,52% (yoy), namun lebih tinggi jika dibandingkan dengan inflasi gabungan 24 kota di wilayah Sumatera sebesar 2,71% (yoy).

Dilihat dari sumbernya, inflasi pada bulan Juni 2023 didorong oleh peningkatan harga pada beberapa komoditas seperti: cabai rawit, kopi bubuk, tarif jalan tol, telur ayam ras, dan rokok kretek filter dengan andil masing-masing sebesar 0,033%; 0,025%; 0,022%; 0,022%; dan 0,019%. Inflasi pada bulan laporan terutama disebabkan oleh mulai berakhirnya periode panen cabai rawit di sentra produksi Lampung Selatan dan Pringsewu sejalan dengan kondisi iklim yang mulai memasuki masa peralihan musim. Sementara itu, kenaikan harga kopi bubuk disebabkan oleh hasil produksi kopi robusta pada masa panen (Juni s.d. Agustus) yang tidak optimal sebagai dampak dari siklus musim hujan yang lebih lama dan kemudian musim panas dengan suhu lebih tinggi. Kenaikan harga telur ayam ras pada Juni 2023 disebabkan oleh adanya keterbatasan pasokan akibat pemotongan dini induk ayam petelur oleh pelaku usaha sebagai upaya untuk mengurangi beban kerugian pada bulan-bulan sebelumnya. Lebih lanjut, kenaikan harga tarif jalan tol sejalan dengan adanya penyesuaian harga yang dilakukan oleh PT Hutama Karya selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang resmi mengumumkan kenaikan tarif tol di Lampung untuk ruas Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter) pada Kamis 25 Mei 2023.

Inflasi pada bulan Juni 2023 tertahan oleh deflasi pada sebagian komoditas, antara lain bensin, bawang merah, minyak goreng, obat dengan resep, dan popok bayi sekali pakai/ diapers dengan andil masing-masing sebesar -0,061%; -0,032%; -0,019%; -0,016%; dan -0,008%. Penurunan harga bensin sejalan dengan penurunan harga yang dilakukan oleh PT. Pertamina untuk Pertamax dan Pertamax Turbo dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022. Adapun penurunan harga bawang merah, minyak goreng, dan obat dengan resep dipengaruhi oleh peningkatan pasokan sejalan dengan mulai masuknya periode panen bawang merah, kelapa sawit, serta mulai terealisasinya impor obat-obatan. Lebih lanjut, penurunan harga diapers sejalan dengan tren penurunan harga bahan baku pulp sejak Maret 2023.

NTP Provinsi Lampung pada bulan Juni 2023 tercatat sebesar 108,96, tumbuh 2,79% (mtm) jika dibandingkan dengan 105,99 pada bulan sebelumnya. Kenaikan NTP ini didorong oleh subsektor Tanaman Pangan, Hortikultura, Tanaman Perkebunan Rakyat, Peternakan, dan Perikanan Budidaya yang masing-masing meningkat sebesar 1,36% (mtm), 5,96% (mtm), 4,06% (mtm), 2,01% (mtm), dan 1,75% (mtm) sejalan dengan kenaikan harga acuan CPO dunia akibat sentimen dunia terhadap implementasi B35 di Indonesia. Meski NTP Provinsi Lampung secara umum tercatat di atas 100, NTP subsektor Tanaman Pangan dan Perikanan Budidaya masih berada di bawah 100 yang tercatat masing-masing sebesar 99,81 dan 98,24.

Ke depan, KPw BI Provinsi Lampung memprakirakan bahwa inflasi IHK gabungan kota di Provinsi Lampung akan mulai memasuki rentang sasaran inflasi 3±1% (yoy) pada Semester II tahun 2023. Oleh karena itu, risiko-risiko yang perlu dimitigasi, antara lain dari Inflasi Inti (i) ekspektasi inflasi yang overshoot; (ii) permintaan yang terakselerasi seiring dengan kenaikan UMP tahun 2023; (iii) daya beli masyarakat yang terpantau masih cukup rendah, berpotensi menyebabkan inflasi inti pada tingkat yang rendah dan tidak menguntungkan bagi pelaku usaha. Sementara itu dari sisi Inflasi Volatile Food (VF), adalah (i) risiko meningkatnya harga komoditas hortikultura di pada periode tanam, a.l. Juni-Juli 2023 dan November-Desember 2023; (ii) risiko kenaikan harga minyak yang didorong oleh tertahannya – dengan tendensi meningkat – harga CPO dunia seiring dengan implementasi B35 di Indonesia dan pengetatan ekspor komoditas deforestasi EU; (iii) penyalahgunaan subsidi MinyakKita; (iv) pendistribusian beras di Lampung yang tidak merata akibat tingginya permintaan dari Pulau Jawa, yang perlu dimitigasi dengan penguatan penetapan HET beras. Selanjutnya risiko dari Inflasi Administered Prices (AP) yang perlu mendapat perhatian di antaranya yaitu (i) kembali meningkatnya harga energi pada musim dingin akibat peningkatan permintaan global; dan (ii) tingginya ketidakpastian supply energi Rusia dan perkembangan diversifikasi energi UE.

Meninjau perkembangan inflasi pada periode HBKN Idul Fitri 1444 H dan mempertimbangkan risiko inflasi ke depan, berikut adalah beberapa upaya TPID Provinsi Lampung dalam menjaga stabilitas harga melalui strategi 4K, yaitu:

1. Keterjangkauan Harga:

a. Melakukan monitoring harga dan pasokan serta terus melakukan operasi pasar beras/SPHP secara kontinuitas hingga harga kembali turun sampai dengan HET.

b. Melakukan monitoring harga dan pasokan, khususnya pada komoditas-komoditas sebagai berikut:
– Komoditas yang perlu diwaspadai kenaikan harganya: telur ayam, bawang putih, bawang merah, minyak goreng, dan daging sapi.
– Komoditas yang relatif terjaga, namun masih memiliki risiko kenaikan harga: daging ayam, aneka cabai, dan gula pasir.

c. Memastikan penerapan batas atas tarif angkutan udara dan angkutan antar kota sesuai dengan penerapannya, dimana Kemenhub telah menindaklanjuti harga tiket lion group yang di atas TBA per awal April 2023.

2. Ketersediaan Pasokan:

a. Memperkuat dan memperluas Kerjasama Antar Daerah (KAD) Provinsi Lampung, utamanya komoditas-komoditas yang sering bergejolak, termasuk pelaksanaan pelatihan budidaya bawang merah bagi kelompok tani dan penjajakan KAD G2G dan B2B untuk bawang merah antara Pemerintah Kota Metro dengan Pemerintah Kabupaten Brebes yang dilaksanakan di Kabupaten Brebes pada tanggal 3-5 Mei 2023. Sebagai informasi, Kelompok Tani binaan DKP3 Kota Metro telah melakukan penanaman benih bawang merah bima pada lahan seluas 1 Ha sejak 22 Mei 2023.

b. Terus melanjutkan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) sebagai komitmen bersama untuk mengoptimalkan langkah pengendalian inflasi dari sisi suplai dan mendorong produksi guna mendukung ketahanan pangan secara integratif, masif, dan berdampak nasional.

3Kelancaran Distribusi

Memastikan kelancaran transportasi dan angkutan udara, darat, dan laut, dengan pembatasan angkutan barang, pengaturan lalu lintas, peningkatan frekuensi penerbangan, dan optimalisasi Pelabuhan Panjang untuk menyebar kepadatan di Pelabuhan Bakauheni.

4. Komunikasi Efektif

Melakukan rapat koordinasi secara formal, dilaksanakan rutin setiap minggu, dan informal, melalui WhatsApp Group, dalam rangka menjaga awareness TPID Lampung terkait dinamika harga dan pasokkan terkini.(rls)

FacebookTwitterWhatsAppTelegram

Tinggalkan Balasan

FacebookTwitterWhatsAppTelegram
Exit mobile version