13 November 2024

Kejati Lampung Ajak Taruna SMKN 6 Bandar Lampung, Kenalkan Wawasan Kebangsaan Bela Negara dan Anti Radikalisme

FacebookTwitterWhatsAppTelegram

BANYUWULU.COM- Lampung – Kejaksaan Tinggi Lampung – Pada hari Selasa tanggal 22 Oktober 2024, Kejaksaan Tinggi Lampung melalui Program Jaksa Masuk Sekolah (JMS) melakukan kunjungan ke SMK Negeri 6 Bandar Lampung dengan tema “Kenalkan Wawasan Kebangsaan Bela Negara dan Anti Radikalisme”.

SMK Negeri 6 Bandar Lampung merupakan salah satu sekolah vokasi terbaik di Provinsi Lampung. Selain memiliki keunggulan dalam pengajaran, di sekolah tersebut juga punya berbagai fasilitas yang lengkap serta berkualitas. SMK Negeri 6 Bandar Lampung menjadi satu-satunya jenjang pendidikan vokasi yang berfokus dalam bidang kelautan dan perkapalan. Ada pula beberapa tambahan jurusan di darat, seperti teknik komputer jaringan, teknik sepeda motor, dan usaha perjalanan wisata.

Kepala SMK Negeri 6 Bandar Lampung Ismargono, S.Pi., M.Pd., dalam sambutannya mengatakan kami sangat bangga dan senang sekali atas kunjungan Kejaksaan Tinggi Lampung dan ini merupakan pertama kalinya Kejati Lampung berkunjung ke SMK Negeri 6 Bandar Lampung, oleh karena itu pertemuan ini sangat bermanfaat sekali untuk para Taruna/i SMKN 6 Bandar Lampung untuk kenali hukum dan jauhi hukuman melalui Program Jaksa Masuk Sekolah (JMS). Kegiatan JMS ini dihadiri kurang lebih 50 Taruna/i serta beberapa Dewan Guru pendamping.

Kasi Penkum dan Humas Kejati Lampung Ricky Ramadhan, S.H., M.H., menyampaikan bahwa JMS kali ini bertemakan Kenalkan Wawasan Kebangsaan Bela Negara dan Anti Radikalisme, selain itu juga menyampaikan materi sehubungan dengan kenakalan remaja dan judi online. Kegiatan ini menyertakan sebagai pemateri diantaranya Jaksa Ahli Utama Pratama Effi Harnida, S.H., M.H., Jaksa Ahli Madya Gilar Suryaningtyas, S.H., Jaksa Ahli Pratama Agung Prabudi JS, S.H., M.H., beserta Tim Penyuluhan Hukum Kejati Lampung.

Pendidikan vokasi atau terkadang disebut juga sebagai pendidikan kejuruan merupakan salah satu strategi penting dari dunia pendidikan di Indonesia. Hal ini karena sebagai bangsa yang masih banyak menjalani pergantian pola kehidupan masyarakat dari agrikultur ke dunia industri, kita membutuhkan banyak tenaga yang terampil dan siap mengarungi dunia kerja. Pendidikan vokasi, atau pendidikan yang tertarget pada keterampilan, kecakapan, dan sikap dunia usaha menjadi penopangnya. Dunia usaha dan industri juga sedari dulu sudah selalu menginginkan menyerap lebih banyak individu-individu yang tidak hanya memiliki kualitas akademik yang baik. Bahkan, di dunia industri, kecakapan, keterampilan, serta pemahaman langsung terhadap apa yang sedang terjadi di bidang yang sedang mereka geluti dalam usahanya, menjadi indikator pekerja yang lebih didambakan.

Disamping itu pihak penegak hukum juga diharapkan turut serta dalam memberikan pengetahuan hukum guna melengkapi kemampuan akademik, keterampilan dan kemampuan pola pikir guna membentuk karakteristik serta mental yang siap bekerja sesuai aturan yang berlaku. Peran institusi pendidikan menjadi sangat krusial dalam pencegahan dan penyebaran paham radikalisme di kalangan anak usia sekolah. Dengan fokus pada pengembangan nilai-nilai toleransi, kerjasama dan kritis berpikir, pendidikan dapat menjadi garda terdepan melawan pengaruh ideologi ekstrem.

Selain itu juga, perkembangan teknologi telah membawa dampak besar pada kehidupan sosial, termasuk dalam hal yang menimbulkan dampak negatif terkait kenakalan remaja salah satunya perjudian online. Di kalangan pelajar fenomena ini semakin mengkhawatirkan karena mudahnya akses dan minimnya pengawasan. Judi online telah menjadi masalah serius di kalangan pelajar, terutama dengan adanya situs web dan aplikasi yang menawarkan permainan judi dengan uang sungguhan.

Solusi untuk mengatasi fenomena Ini diantaranya Sekolah dan lembaga pendidikan, perlu meningkatkan pengetahuan tentang Wawasan Kebangsaan Bela Negara dan Anti Radikalisme, pencegahan kenakalan remaja dan bahaya judi online serta memberikan edukasi yang memadai kepada siswa tentang risiko dan konsekuensi. Peran Keluarga perlu aktif dalam mengawasi aktivitas anak-anak mereka dan memberikan pendampingan serta dukungan emosional yang kuat.(Ida/rls)

 

FacebookTwitterWhatsAppTelegram

Tinggalkan Balasan

FacebookTwitterWhatsAppTelegram
Exit mobile version