Mahasiswa FISIP Lolos IISMA di Universiti Kebangsaan Malaysia
IISMA merupakan sebuah program beasiswa dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek). Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa Indonesia baik di bidang akademik maupun budaya, dalam kancah internasional. Hal ini juga sangat mendukung para mahasiswa yang berkeinginan untuk belajar selama satu semester di universitas luar negeri.
Ketertarikan Nicho mengikuti program IISMA sudah ada sejak lama, tepatnya awal kuliah. Ketertarikan tersebut semakin meningkat saat ia mengetahui program IISMA fully funded alias mendapatkan dukungan tanggungan biaya penuh dari pemerintah selama di luar negeri.
Berawal dari rekomendasi Kaprodi, Nicho memutuskan mendaftar program IISMA. Menurutnya, syarat pendaftaran IISMA mirip dengan syarat beasiswa pada umumnya seperti melampirkan sertifikat bahasa Inggris, esai, dan transkrip akademik.
Selain itu, menurutnya esai menjadi faktor krusial untuk diterima program IISMA, sehingga ia memutuskan mencari mentor untuk membantu mereview esai yang dibuatnya.
Nicho sempat pesimistis dan tak percaya diri saat mendaftar lantaran harus melewati kompetisi antarmahasiswa yang dinilainya jauh lebih unggul. Ia juga tak memiliki prestasi khusus sebagai data pendukung. Namun Nicho membuktikan, tekad, doa, dan kerja keras, membuatnya berhasil lolos program ini.
Mengikuti sosialisasi dan mendengarkan saran dari kepala program studi menjadi wejangan bagi Nicho menentukan universitas tujuan. Berbekal hal tersebut, Nicho memilih universitas yang disukai pada pilihan satu, disusul universitas lain yang berpeluang besar untuk diterima pada pilihan dua dan tiga.
“Saya memilih pilihan pertama di Arizona State University (US), pilihan kedua dan ketiga pada universitas di Malaysia, dan saya lolos pada pilihan kedua yaitu Universiti Kebangsaan Malaysia,” ungkapnya saat diwawancarai melalui WhatsApp pada Senin, 1 Juli 2024.
Nicho merasa bersyukur dan bahagia ketika lolos program IISMA. Ia juga tak menyangka dapat berkuliah di luar negeri melalui program tersebut.
“Jika kalian mempunyai sesuatu yang diminati, lakukan saja mumpung kita masih muda. Cari pengalaman sebanyak-banyaknya dan jangan takut mengambil risiko. Kesempatan terbaik pasti juga dibarengi risiko yang tinggi. Jangan takut, apalagi memikirkan kata orang lain. Selama itu hal yang positif, kita tidak akan rugi ketika mencoba,” ujarnya.