Rektor Pimpin Upacara Hardiknas: Pidato Mendikbud Nadiem Soroti Gerakan Merdeka Belajar
Seluruh sivitas akademika Unila yang mengikuti upacara terdiri dari jajaran pimpinan tingkat rektorat, fakultas, unit dan lembaga, dosen, tenaga kependidikan, serta sejumlah mahasiswa.
Dosen dan tenaga kependidikan memeriahkan upacara dengan menggunakan pakaian adat tradisional Indonesia sebagai wujud memperkaya identitas dan rasa kebanggaan akan asal-usul dan kekayaan budaya di Indonesia.
Pada sesi pembacaan pidato pemimpin upacara, Prof. Lusmeilia membacakan pidato Menteri Kebudayaan, Pendidikan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia, Nadiem Anwar Makarim.
Isi pidato memaparkan tentang kilas balik lima tahun pengabdian Mendikbud Nadiem memimpin gerakan Merdeka Belajar untuk memajukan pendidikan Indonesia.
Dalam pidatonya disampaikan, mentransformasi sebuah sistem yang sangat besar dan mengubah perspektif tentang proses pembelajaran bukanlah hal mudah dan tugas yang sederhana.
Pada awal perjalanan, semua pihak menyadari bahwa membuat perubahan butuh perjuangan. Rasa tidak nyaman menyertai setiap langkah menuju perbaikan dan kemajuan.
Kemudian, ketika langkah mulai serempak, pandemi menjadi tantangan tak pernah terbayangkan dengan dampak yang mengubah proses belajar mengajar dan cara hidup secara drastis. Pada saat yang sama, pandemi memberi kesempatan untuk mengakselerasi perubahan.
Ombak kencang dan karang tinggi sudah terlewati bersama. Kini, semua telah merasakan perubahan dan wajah baru pendidikan terjadi di sekitar dengan gerakan Merdeka Belajar.
Anak-anak Indonesia kembali berani bermimpi karena mereka merasa merdeka saat belajar di kelas. Para guru berani mencoba hal-hal baru karena mereka mendapatkan kepercayaan untuk mengenal dan menilai murid-muridnya.
Lima tahun bukan waktu yang sebentar untuk menjalankan tugas memimpin gerakan Merdeka Belajar. Namun, lima tahun juga bukan waktu yang lama untuk membuat perubahan yang menyeluruh.
Kita sudah berjalan menuju arah yang benar, tetapi tugas kita belum selesai. Semua yang telah dijalankan harus diteruskan sebagai gerakan yang berkelanjutan. Semua yang sudah diupayakan harus dilanjutkan sebagai perjalanan ke arah perwujudan sekolah yang dicita-citakan.
Dalam kesempatan sama, pihak universitas melakukan penyerahan penghargaan kepada para mahasiswa berprestasi tingkat nasional dan internasional, serta penghargaan kostum adat tradisional terbaik.
Dilakukan juga penyerahan penghargaan kepada pemenang Program Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) tingkat universitas tahun 2024. Untuk tingkat sarjana, dimenangkan Hanifah Syahirah Vedy dari Program Studi Manajemen FEB. Untuk tingkat diploma dimenangkan Winda Arsanti, mahasiswi Diploma III Perpustakaan FISIP.(**)
.