Lapas Kelas I Bandar Lampung: Mewujudkan Asta Cita dari Balik Tembok Pemasyarakatan

BANYUWULU.COM- Bandar Lampung — Di bawah kepemimpinan Ike Rahmawati, Lapas Kelas I Bandar Lampung membuktikan bahwa transformasi nasional bisa dimulai dari lingkungan pemasyarakatan. Melalui berbagai program inovatif, Lapas ini secara nyata mendukung Asta Cita, tujuh (7) dari delapan (8) misi utama pemerintah untuk mewujudkan Indonesia Maju 2045.
🟥 Penguatan Ideologi Pancasila, Demokrasi, dan HAM
Lapas menjalankan prinsip pemasyarakatan humanis: membina, bukan menghukum. Setiap warga binaan diberikan hak atas pendidikan, kesehatan, pekerjaan layak, dan perlakuan bermartabat sesuai nilai-nilai HAM dan keadilan sosial dalam Pancasila.
🟩 Pertahanan dan Kemandirian Bangsa
Melalui ketahanan pangan lokal (perkebunan SAE dan Branggang), industrialisasi berbasis limbah lokal (cocopeat dari limbah kelapa), dan produksi pangan mandiri (Roti Raja Bakery), Lapas berkontribusi pada kemandirian ekonomi dan pangan nasional pilar penting dalam membangun ketahanan bangsa yang tidak bergantung pada impor.
🟦 Lapangan Kerja dan Kewirausahaan
Warga binaan tidak hanya dilatih, tapi juga menghasilkan produk bernilai ekspor dan pasar domestik, menciptakan ekosistem kewirausahaan dari dalam Lapas yang berkelanjutan pasca bebas melalui Akademi Passai.
🟨 Pembangunan SDM dan Kesetaraan Gender
Empat warga binaan perempuan menjadi pelopor pertama di Lampung yang meraih Sertifikat Kompetensi BNSP di bidang menjahit. Mereka juga aktif dalam Akademi Passai untuk menempuh Kejar Paket A, B, C, membuktikan komitmen Lapas pada pemberdayaan dan peningkatan kualitas SDM.
🟧 Hilirisasi dan Industrialisasi
Limbah kelapa diolah menjadi cocopeat berstandar ekspor, sementara hasil pertanian dari lahan Branggang dan SAE didistribusikan ke pasar modern. Ini adalah wujud nyata industrialisasi berbasis sumber daya lokal yang melibatkan warga binaan sebagai pelaku utama.
🟥 Reformasi dan Penegakan Hukum
Dengan deteksi dini harian, razia gabungan, dan pengawasan ketat terhadap barang terlarang, Lapas menciptakan lingkungan aman, tertib, dan bebas narkoba serta sinergitas dengan TNI Polri serta APH Lainnya menjadi contoh nyata penegakan hukum yang humanis dan berkeadilan.
⬛ Keharmonisan Lingkungan dan Budaya
Melalui bantuan sosial dan gotong royong kepada masyarakat sekitar seperti pembagian makanan gratis dalam kegiatan Jumat Berkah, petugas dan warga binaan menunjukkan semangat kebersamaan, empati, dan keharmonisan sosial. Ini adalah wujud nyata budaya gotong royong yang mempererat hubungan antara Lapas dan lingkungan sekitarnya.
“Kami percaya, setiap warga binaan adalah bagian dari masa depan Indonesia. Dengan membina mereka secara utuh—secara keterampilan, mental, dan spiritual—kami ikut membangun fondasi Indonesia Emas 2045,” ujar Ike Rahmawati.
Dengan pendekatan ini, Lapas Kelas I Bandar Lampung tidak hanya menjadi tempat menjalani pidana, tapi pusat regenerasi manusia Indonesia yang unggul, berdaya, dan berbudi luhur sesuai semangat Asta Cita.
@pemasyarakatanlampung
@ikerahmawatiofficial
#AstaCita #IndonesiaEmas2045 #LapasKelas1BandarLampung #pemasyarakatanpastibermanfaatuntukmasyarakat