14 November 2024

Lestarikan Cagar Budaya, Kapolres Lampung Tengah Resmikan Mushola Nurjanah

 

banyuwulu.com –  Dalam upaya melestarikan cagar budaya sebagai objek wisata religi untuk mempersatukan umat dan memuliakan leluhur, Kapolres Lampung Tengah, Polda Lampung AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya, S.I.K., M.Si meresmikan Mushola Nurjanah sekaligus melaksanakan buka puasa bersama di Area Makam Syekh Imam Ahmad (Wali Timbas) Gelar Minak Sangjaya, tepatnya di Pinggiran Sungai Way Seputih Kp. Buyut Baru Kec. Seputih Raman Kab. Lampung Tengah. Jum’at (14/4/23) sekira pukul 17.00 WIB.

Hadir dalam giat tersebut KH. Muhammad Assam Tori Afandi Ilyas (Pengasuh Majelis Agung Sunan Katon Ponpes Darun Najah Sarikaton Punggur), Shang Sulinggih atau Pelingsir umat Hindu Bali se-Nusantara, Ida Ratu Nabe Hyang Shri Begawan Agung Siwa Rudra Ageni Natha Dhaksa, Keluarga Besar keturunan Minak Sangjaya, Forkopimcam Kec. Seputih Raman, Camat Seputih Surabaya, Ketua Cabang PSHT Kab. Lamteng Hanto Wahono dan anggota PSHT, Kepala Kampung Buyut Baru dan para Kepala Kampung se-Kecamatan Seputih Raman, serta perwakilan masyarakat sekitar.

Peresmian Mushola Nurjanah yang berada disebelah Makam Syekh Imam Ahmad (Wali Timbas) Gelar Minak Sangjaya ditandai dengan pemotongan pita, pembukaan Tirai Batu Prasasti Mushola Nurjanah dan pemotongan tumpeng oleh Kapolres Lampung Tengah AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya, S.I.K., M.Si.

Kapolres dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada seluruh tokoh masyarakat yang hadir pada acara peresmian Mushola Nurjanah, sekaligus buka puasa bersama di Area Makam Syekh Imam Ahmad (Wali Timbas) Gelar Minak Sangjaya, tepatnya di Pinggiran Sungai Way Seputih Kp. Buyut Baru Kec. Seputih Raman Kab. Lamteng.

Makam ini, kata Kapolres merupakan cagar budaya yang wajib kita lestarikan. Kemudian, dengan adanya bangunan Mushola tersebut, diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat maupun para penziarah, dan dapat dijadikan sebagai objek wisata religi untuk mempersatukan umat, serta memuliakan para leluhur terdahulu, tanpa ada perbedaan suku, agama dan ras.

“Seperti ibarat Pelangi, tak akan indah jika hanya satu warna, jangan memaksa untuk sama, tetapi terimalah segala perbedaan yg indah sebagai suatu hal yang berguna.

Seperti yang tertulis dalam hadist Nabi Muhammad SAW yang bunyinya Khoirunnas anfauhum linnas.

Artinya: sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang bisa memberikan manfaat kepada manusia lainnya.

Lebih lanjut, Kapolres menjelaskan bahwa Mushola di Area Makam Syekh Imam Ahmad (Wali Timbas) Gelar Minak Sangjaya ini dapat terbangun berkat peran serta kita bersama.

“Baik dari Kapolres sendiri, Bapak Bupati Lampung Tengah Musa Ahmad, Tokoh agama Hindu Ida Ratu Nabe Sribegawan Siwa Rudra, Kepala Kampung Buyut Baru, Ketua PSHT beserta para tokoh masyarakat sekitar,” ujarnya.

Pihaknya berharap, tempat ini dapat dijadikan sebagai objek wisata religi yang bermanfaat bagi seluruh masyarakat, dan sebagai sarana mempersatukan umat, serta sebagai wujud memuliakan leluhur terdahulu, tanpa memandang perbedaan suku, agama dan ras,”ungkap Kapolres.

Sementara itu, Ida Ratu Nabe Sribegawan Siwa Rudra selaku Pemuka Agama Hindu membenarkan apa yang di katakan Kapolres Lampung Tengah.

“Meski berbeda Agama, suku dan ras, tetapi kita tetap warga Negara Indonesia. Kita harus tetap rukun, kompak dan saling menghargai, serta sifat toleransi harus di kedepankan,”demikian pungkasnya. (Ida/rls).

Tinggalkan Balasan