Unila Gelar Workshop Keamanan Siber Cegah Konten Negatif di Lingkungan Kampus
Workshop yang bertujuan untuk memperkuat keamanan digital dan menangani konten negatif di lingkungan perguruan tinggi ini dimulai pukul 08.30 wib, dibuka Rektor Unila Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A., IPM., ASEAN Eng.
Kegiatan ini menjadi wujud komitmen Unila dalam menciptakan ekosistem digital yang aman dan bebas dari konten negatif.
Para peserta pada workshop ini mendapat pembekalan mengenai strategi pencegahan dan penanganan konten negatif di perguruan tinggi. Beberapa topik utama yang dibahas meliputi peningkatan kewaspadaan dan keterampilan dalam menghadapi tantangan keamanan siber.
Peserta juga mengikuti pelatihan langsung untuk menangani potensi ancaman yang dapat mempengaruhi keberlangsungan akademik.
Workshop menghadirkan narasumber dari Badan Siber dan Sandi Negara Republik Indonesia (BSSN RI), di antaranya Agung Setiaji, S.ST., Teguh Puji Laksono, S.Kom., dan Ratna Prabowo, S.T.
Kegiatan ini diikuti para dosen, pengelola web, perwakilan dari berbagai fakultas dan unit kerja di Unila, serta stakeholders eksternal seperti Itera dan Polinela.
Kehadiran peserta dari berbagai bidang diharapkan dapat memperkuat sinergi antarunit dalam menghadapi isu-isu keamanan digital dan menyebarkan pengetahuan yang diperoleh kepada rekan kerja di lingkungan masing-masing.
Rektor Unila Prof. Lusmeilia Afriani menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap ancaman siber. “Perguruan tinggi harus menjadi garda depan dalam menciptakan ekosistem digital yang sehat, menjaga keamanan informasi, dan memastikan konten negatif tidak mengganggu proses belajar mengajar,” ujarnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam memperkuat ketahanan digital di Unila. Dengan kolaborasi antara unit-unit di lingkungan kampus dan dukungan dari BSSN RI, diharapkan penerapan keamanan digital semakin efektif di masa depan.
Unila berkomitmen untuk terus meningkatkan literasi dan kompetensi keamanan siber di lingkungan kampus melalui kegiatan serupa di masa mendatang, serta memperkuat sinergi dengan lembaga seperti BSSN RI untuk menjaga lingkungan akademik tetap aman dari ancaman konten negatif.