Laba Bersih PLN Meroket Jadi Rp 6,6 Triliun, Penjualan Listrik Tembus Rp 140,5 Triliun
Jakarta – PT PLN (Persero) membukukan laba bersih sebesar Rp 6,6 triliun pada semester I-2021. Realisasi ini tumbuh pesat dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya, yakni sebesar Rp 273 miliar.
Pertumbuhan laba bersih tersebut ditopang oleh peningkatan pendapatan usaha yang mencapai Rp 175,9 triliun, naik 6,7 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 164,8 triliun.
Pendapatan tersebut utamanya disumbang dari penjualan tenaga listrik, dimana pada periode Januari-Juni 2021 penjualan tenaga listrik PLN mencapai Rp 140,5 trilun, naik 3,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp 135,4 triliun.
“Peningkatan kinerja ini didorong adanya program intensifikasi dan ekstensifikasi penjualan. Sepanjang Januari hingga Juni 2021, PLN berhasil menambah 1,65 juta pelanggan baru,” tutur Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN, Agung Murdifi, yang dikutip dari kompas.com dalam keterangan tertulis, Rabu (28/7/2021).
Sementara itu, pendapatan dari s
ubsidi listrik pemerintah sedikit merosot menjadi Rp 24,5 triliun dari Rp 25 triliun. Kemudian, PLN juga mendapatkan kompensasi sebesar Rp 8,9 triliun dan pendapatan lain-lain Rp 1,8 triliun.
Pada saat bersamaan, beban usaha PLN tercatat mengalami pertumbuhan lebih rendah dari pendapatan usaha, yaitu sebesar 1,3 persen menjadi Rp 151,9 triliun dari Rp 149,9 triliun.
Agung menjelaskan, perseroan gerus melakukan efisiensi untuk menekan beban pokok penyediaan (BPP) tenaga listrik.
“Tercatat realisasi BPP semester I 2021 Rp 1.303 per kWh atau turun 4,7 persen atau setara dengan Rp 65 per kWh dibandingkan semester I tahun 2020 sebesar Rp 1.368 per kWh,” ucapnya. | red