Oknum Satpam RSUDAM Pukul Seorang Nenek Penjual Air Panas
Bandar Lampung – Seorang Nenek yang bernama Lasmi (50), penjual air panas diduga menjadi korban pemukulan oknum satpam Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek (RSUAM), Selasa (7/9/2021).
Akibat kejadian itu, warga Kecamatan Kedaton Bandarlampung tersebut mengalami luka dibibir hingga terlihat Nyonyor.
Menurut penuturan Lasmi, kejadian bermula saat dia berjualan air panas untuk pasien di rumah sakit tersebut.
Namun, seorang oknum satpam melarangnya untuk masuk dan dia pun diminta untuk ke luar.
“Gara-gara saya dagang air panas, disuruh ke luar. Saya bilang sebentar mau nganter termos. Dia bilang gak ada urusan, kalau enggak saya lempar. Terus saya towel, malah ditinju,” ungkap Lasmi
Menurut dia, sebelumnya selalu diperbolehkan untuk berdagang air panas di RSUAM. “Ya boleh, biasanya emang boleh,” jelas nya
Atas kejadian tersebut, dia pun langsung mendatangi Mapolresta Bandarlampung untuk melaporkannya.
Sementara, suami korban, Agus Rahmat mengatakan, saat Lasmi berjualan disuruh pulang dan memukul istrinya.
Agus yang melihat kejadian itu pun langsung tidak terima dan marah. “Jadi saya marah. Terus dia mau mukul, saya bilang oh lu juga mau nonjok saya ya?” kata Agus.
Dia mengungkapkan, di lokasi kejadian ada satpam yang lain, namun hanya melerai.
Menanggapi hal itu, Direktur RSUAM Lukman Pura mengatakan, akan meminta keterangan terlebih dahulu dari oknum satpam tersebut.
Sebab, dia hanya mendapatkan informasi dari media. Sehingga belum dapat memberi keterangan terkait kejadian tersebut.
“Saya belum dapat laporan resmi. Saya dapatnya kan dari media. Jadi saya juga klarifikasi dia,” kata Lukman.
Dia mengatakan, jika memang oknum satpam tersebut terbukti bersalah maka akan dikenakan sanksi.
“Jadi kasih kesempatan saya besok untuk memanggil yang bersangkutan. Terus melihat dari kronologis,” imbuh Lukman.
Meski demikian, dia menyebutkan, RSUAM saat ini menjadi rumah sakit rujukan penanganan covid-19.
Karena itu, dia menduga satpam tersebut melarang agar tidak ada yang terpapar covid-19.
“Ya mungkin dia menjalankan tugas. Karenakan kita juga menjaga agar tidak ada yang terpapar, kan kondisi lagi begini,” sebutnya.
Walau begitu, dia pun memastikan akan mengambil tindakan jika memang terbukti oknum satpam bersalah.
“Yang dipukul juga kalau dia terluka akan saya obati. Ini sebagai bentuk tanggung jawab kita,” pungkasnya. [red]
www.gariskomando.com/feed/