15 November 2024

Sumbang Medali di PON XXI Aceh-Sumut 2024, 4 Mahasiswi UBL di Apresiasi Beasiswa Pendidikan

BANYUWULU.COM- Bandar Lampung – Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 memberikan kesan sendiri bagi 4 (empat) mahasiswi Universitas Bandar Lampung (UBL). Pasalnya, mereka ikut berjuang bersama kontingen Lampung bersaing dengan para atlet terbaik dari berbagai provinsi di Indonesia merebut medali di ajang olahraga terbesar di Indonesia yang diadakan setiap empat tahun sekali dan berhasil meraih medali. 4 (empat) mahasiswi UBL tersebut adalah Silfia Oktapiyani dan Aulia Putri Nabila dari program studi (prodi) Manajemen, A. Zahro dari prodi Informatika serta Nabila Maharani dari prodi Hukum.

Silfia Oktapiyani meraih medali perunggu dari cabor Anggar, Aulia Putri Nabila meraih medali perunggu untuk cabor Catur, A. Zahro mendapatkan medali perunggu untuk cabor Wushu dan Nabila Maharani meraih medali perunggu untuk cabor Tinju.

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Dr. Bambang Hartono, M.Hum mengapresiasi prestasi para mahasiswi UBL ini. Hal ini disampaikannya saat menerima 4 mahasiswi tersebut didampingi Kepala Biro Pembinaan Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni UBL Dra. Yulfriwini, M.T, Senin (30/09/2024) di ruang rapat rektorat UBL. “Prestasi yang diraih oleh mahasiswa UBL ini tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi, tetapi juga bagi almamater kampus dan seluruh masyarakat Lampung. Keberhasilan mereka diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berprestasi di bidang olahraga dan bidang lainnya,” ungkap Bambang mewakili Rektor UBL.

Sebagai apresiasi atas pencapaian anak didiknya Bambang mengatakan pihak kampus memberikan beasiswa pendidikan kepada mereka. “Mahasiswi peraih medali PON yang belum mendapatkan beasiswa pendidikan kami akan usulkan untuk mendapatkan beasiswa 100% sebagai apresiasi atas prestasi mereka,” terangnya.

Prestasi A. Zahro yang pertama kali ikut PON dan turun di nomor Sanda (tarung) kelas 52 kg putri menjadi kebanggan bagi cabor Wushu Lampung karena mampu menempus persaingan nasional bahkan bersaing dengan atlet pelatnas SEA Games. Sementara itu capaian medali perunggu Silfia Oktapiyani dan timnya di nomor Degen Beregu Putri akhirnya berhasil wujudkan penantian panjang cabor Anggar Lampung setelah menunggu 28 tahun sejak tahun 1996 PON di Jakarta. Di cabor catur, raihan medali perunggu di penampilan perdana PON bagi Aulia Putri Nabila yang memperkuat timnya di nomor catur standar 9 babak juga menjadi kado istimewa bagi olahraga Catur Lampung karena sudah 40 tahun tidak pernah mendapatkan medali di ajang PON sejak tahun 1984. Nabila Maharani dari cabor Tinju di nomor Elite Women’s kelas 54-57 kg harus berpuas diri dengan medali perunggu, setelah targetnya memperbaiki prestasi medali Perak di PON XX Papua lalu terhenti di laga semifinal menghadapi petinju Nusa Tenggara Timur.(Ida/rls).

Tinggalkan Balasan